Tampilkan postingan dengan label ekspresi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ekspresi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Januari 2009

Ketika Celoteh Itu Sekian Lama Menghilang ……

....entah kenapa celoteh anak negeri itu tiba-tiba saja bisa menghilang
menghilanglah karena memang benar sang celoteh telah menghilang
menghilang dalam batas tepi riuhnya nada-nada sumbang si pendurjana jelata
menghilang saat celoteh itu telah mulai merajut untaian kata bagi sang jelata
ataukah sang celoteh telah berada dalam ayunan pendulum antara ada dan tiada
mungkinkah sang celoteh merasakan kebisingan acapela janji kepada jelata yang dinyanyikan oleh para pembual
celoteh itu memang sudah sekian lama menghilang
....entah kenapa celoteh anak negeri itu tiba-tiba saja bisa menghilang

Selasa, 10 Juni 2008

Ciptakan Indonesia Damai !!!

(ketika negeri ini terbalut dalam pertikaian .....)

kami ingin Indonesia ini damai
damai dalam keanekaragaman
aneka ragam dalam kedamaian .....

Berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, sudah seharusnya membuat kita semua malu baik kepada diri kita sendiri, kepada anak-anak kita, kepada para pendahulu kita, kepada negara-negara lain ....... dan yang pasti malu kepada Pencipta kita

Malu kepada diri kita, karena telah terkalahkan oleh hawa nafsu sang iblis untuk saling bertikai ...... mengapa begitu mudahnya kita sebagai manusia sebagai mahluk yang mulia menurunkan derajat diri kita sendiri.

Kamis, 24 April 2008

lima sunyi ditanah bising

(ode buat para penguasakoe …………)
desah lengkung keringat ini sudah menghitam
bagi batas cakrawala merah tafakurkoe
yang mulai membatu;
penguasa,
sunyi telah terasa dalam putihnya kecambah nalurikoe
‘tuk menghantam benang kusut kebisingan di tanah koeberpijak ini,
meski cuma dengan satu detik kesabaran burung nazar yang munafik;
keharuman tanahkoe kini sedang terbalut wanginya bangkai janji-janji
dari manusia yang telah gila dalam kewarasannya;
layar opera di tanahkoe telah kusam oleh teriak bisikan penonton
yang merasa kecewa dengan keindahan lakon peran utama;

ketika reformasi di negeri ini telah terhenti

( ……………….. celoteh tragedi seorang anak negri)

bagi negerikoe, reformasi adalah sebuah titik
empat puluh menit tiga detik
krl jabotabek ; …….
sebagian penumpang barangkali masih apatis
atau bahkan tidak peduli akan reformasi
bagi mereka, mungkin
reformasi adalah kenyamanan tempat duduk
yang sepoi-sepoi ditiup angin,
kemudian timbul rasa kantuk dan lamunan
untuk bebas menggambarkan keinginan seorang bocah
yang terlelap sambil menetek lahap di pangkuan pertiwi;