Kamis, 26 Februari 2009

Mana yang Benar, Rakyat Bertambah Susah atau Rakyat Tambah Sejahtera?


Masa kampanye di negeri ini membuat rakyat seakan dihadapkan pada dualisme gambaran kondisi tingkat keberhasilan pembangunan saat sekarang yang diteriakkan oleh partai-partai politik peserta pemilu. Bagi partai yang terlibat dalam masa pemerintahan sekarang tentu saja mengklaim bahwa pemerintah sekarang telah berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sebaliknya bagi partai-partai yang ingin menduduki pemerintahan mendatang menilai bahwa pada saat ini kehidupan rakyat semakin susah. Perdebatan antar partai-partai tersebut jika ditinjau secara substansi program kerja yang ditawarkan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang klise dan usang, karena dari periode pemilu ke periode berikutnya selalu terjadi kondisi yang sama tanpa ada sesuatu yang berubah bahkan tokoh-tokoh yang ikut bermain di ajang pemilu juga relative sama.


Mana yang benar, rakyat bertambah susah atau rakyat tambah sejahtera? Pertanyaan ini dapat dikatakan seperti mencari jawaban teka-teki “mana yang duluan antara telur dan ayam?”. Pada saat sebuah partai politik tertentu menduduki pemerintahan, maka di akhir masa pemerintahan akan mengklaim bahwa rakyat telah bertambah sejahtera. Sebaliknya jika partai politik tersebut tidak menduduki pemerintahan, maka akan berpendapat bahwa kehidupan rakyat bertambah susah. Kondisi ini seakan telah menjadi kultur politik di negeri ini, sehingga wajar jika tingkat kesejahteraan rakyat seperti “jalan di tempat” meskipun sudah berganti-ganti kepemerintahan dari partai-partai politik yang berbeda.

Saat ini kesejahteraan rakyat janganlah dijadikan sebagai ajang perdebatan hanya untuk sekedar meraih kekuasaan di negeri ini. Upaya peningkatan kesejahteraan hanya dapat diawali jika kita mengetahui kondisi yang sebenarnya pada saat ini. Bagaimana mungkin kesejahteraan rakyat negeri ini dapat ditingkatkan, jika para elit politik masih belum kompak apakah saat ini rakyat bertambah susah atau bertambah sejahtera. Pembangunan negeri ini memerlukan kekompakan antar berbagai komponen bangsa.

Apapun kondisinya, rakyat memiliki hak untuk hidup dalam kesejahteraan karena negeri ini memiliki kekayaan yang sangat melimpah ruah. Jika saat ini rakyat tambah sejahtera, maka seharusnya rakyat bisa lebih sejahtera lagi jika pembangunan saat ini dilakukan sesuai dengan amanat rakyat. Sebaliknya jika saat ini rakyat tambah susah, janganlah kesusahan tersebut dijadikan sebagai sebuah komoditas politik untuk meraih simpati rakyat sehingga melupakan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.

Mana yang benar, rakyat bertambah susah atau rakyat tambah sejahtera? Janganlah rakyat dipaksa untuk mencari jawabannya, karena kesejahteraan bukanlah sebuah teka-teki. Kesejahteraan sudah seharusnya menjadi milik rakyat negeri ini, bukan milik para penguasa dan partai-partai politik tertentu.

Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. Memilih Politikus "Dalam Karung"
  2. Politikus Di Negeri Ini Mendadak Ingin Jadi Selebriti
  3. Politik Hitung Dagang
  4. Kampanye Politik Bertumbal Rakyat
  5. Iklan Kampanye
  6. Politikus Kutu Loncat
  7. Bolehkah Akoe Mencalonkan Diri Sebagai Presiden?
  8. Kembalikan Tahta Kedaulatan Negeri-koe Kepada Rakyat
  9. Semoga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Masih Punya Nyali ....
  10. Saat Ini, Negeri-koe Butuh Seorang Pemimpin Bukan Seorang Presiden
  11. Musim Partai dan Partai Semusim di Negeri-koe
  12. Jelang Pemilu, di Negeri-koe Banyak Orang Peduli Rakyat
  13. Demonstrasi Tanpa Anarkisme
  14. My Country is Too Many Misteries
  15. Benarkah Korupsi Sudah Menjadi Sebuah Industri Baru di Negeri Ini ?
  16. Make Indonesia to Peaceful !!!
  17. lima sunyi ditanah bising
  18. ketika reformasi di negeri ini telah terhenti