Jumat, 01 Agustus 2008

Kembalikan Tahta Kedaulatan Negeri-koe Kepada Rakyat


kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat
merupakan sebait sabda sang konstitusi

entah, sudah berapa masa tahta kedaulatan itu menghilang dari dekapan rakyat
tahta yang berukirkan zamrud khatulistiwa dan berlapiskan kemilaunya kemerdekaan
tahta yang seharusnya dapat menghantarkan negeri ini pada kejayaan
.......tapi tahta itu telah raib tertelan oleh syahwat kekuasaan dan birahi kerakusan para maling yang berkedok dewata

entah, sudah berapa purnama tahta kedaulatan itu terampas dari genggaman rakyat
tahta yang berpahatkan tetesan keringat dan darah rakyat demi melepas belenggu penindasan
tahta yang sudah semestinya bisa membebaskan rakyat dari belenggu kemelaratan
....... tapi tahta tersebut telah tercengkeram dan terselimuti oleh lendir janji-janji para psikopat yang berjubah brahmana


entah, sudah berapa gerhana tahta kedaulatan itu terlepas dari pelukan rakyat
tahta yang berlukiskan lima samudera dan lima belantara dalam rangkaian nusantara
tahta yang sudah selayaknya bisa mewujudkan mimpi rakyat ’tuk dapat menikmati indahnya intan berlian
.......... tapi tahta tersebut telah direbut oleh kebengisan taring para durjana yang bersalin layaknya orang suci

kini, setelah sekian kali sang masa menyapa kembali negeri-koe ini
sudah saatnya tahta kedaulatan itu dikembalikan kepada rakyat, karena memang itu milik rakyat
tidak mengapa, jika indahnya ukiran tahta itu telah memudar
biarlah rakyat yang akan membuatnya kembali berkilau
agar cahayanya dapat menerangi negeri ini menuju kejayaan
tanpa ada lagi maling yang berkedok dewata

kini, setelah sekian kali sang purnama melintas di hamparan khatulistiwa negeri-koe ini
sudah tiba masanya tahta kedaulatan itu diserahkan kepada rakyat, karena memang itu milik rakyat
tidak mengapa, jika guratan pahatannya telah tersamarkan oleh busuknya aroma janji palsu
biarlah rakyat yang akan membuatnya kembali wangi
agar semerbaknya bisa menunjukkan titian kesejahteraan jauh dari bingkai kemeralatan
tanpa ada lagi psikopat yang berjubah brahmana

kini, setelah sekian kali sang gerhana melewati rangkaian nusantara
sudah waktunya tahta kedaulatan itu diberikan kepada rakyat, karena memang itu milik rakyat
tidak mengapa, seandainya kemurnian nilai lukisannya telah tergantikan oleh kebengisan
biarlah rakyat yang akan merawatnya kembali
agar kemurniannya dapat membuat rakyat mewujudkan impian-impiannya yang selama ini terkubur oleh kemelaratan
tanpa ada lagi durjana yang bersalin layaknya orang suci

sudah saatnya tahta kedaulatan itu diserahkan kepada rakyat,
karena memang itu milik rakyat
biarlah kami dan anak cucu kami yang akan menjaga dan merawatnya
tanpa ada lagi maling, psikopat, dan durjana di negeri-koe ini
......


Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. Semoga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Masih Punya Nyali ....
  2. Saat Ini, Negeri-koe Butuh Seorang Pemimpin Bukan Seorang Presiden
  3. Musim Partai dan Partai Semusim di Negeri-koe
  4. Jelang Pemilu, di Negeri-koe Banyak Orang Peduli Rakyat
  5. Demonstrasi Tanpa Anarkisme
  6. My Country is Too Many Misteries
  7. Benarkah Korupsi Sudah Menjadi Sebuah Industri Baru di Negeri Ini ?
  8. Make Indonesia to Peaceful !!!
  9. lima sunyi ditanah bising
  10. ketika reformasi di negeri ini telah terhenti
  11. Manusia. Interaksi dan Perkembangannya - 1