Tampilkan postingan dengan label opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label opini. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Januari 2009

Kampanye Politik “Bertumbal” Rakyat


Masa menjelang Pemilu di negerikoe adalah saat-saat yang “membahagiakan” sekaligus menyedihkan bagi rakyat. Kondisi tersebut seperti pisau bermata dua yang tidak memiliki pilihan yang mengenakkan bagi rakyat di negeri ini. “Membahagiakan”, karena pada masa tersebut rakyat adalah seperti “anak emas” yang diperebutkan dan dimanjakan oleh semua partai politik di negeri ini dengan janji-janji manisnya. Menyedihkan, karena pada masa tersebut rakyat selalu dijadikan “tumbal” oleh partai-partai politik untuk melampiaskan “syahwat” duniawinya.

Pengertian dasar dari tumbal itu sendiri adalah sesuatu (yang memiliki jiwa) yang dikorbankan secara rutin berdasarkan periode waktu tertentu untuk meraih sebuah “kemenangan”. Di negerikoe tumbal para partai politik pada saat menjelang Pemilu itu “bernama” rakyat. Para politikus di negeri ini sepertinya tidak memperdulikan berapa banyak uang yang dikeluarkan agar dapat “menjerat” rakyat untuk dijadikan tumbalnya, karena dengan tumbal tersebut mereka sangat meyakini dapat memperoleh kekayaan, kekuasaan, kejayaan yang berlipat ganda nantinya.

Jumat, 05 September 2008

Iklan Kampanye


Era informasi dan komunikasi yang begitu pesat saat ini rupanya telah merasuki kehidupan berpolitik di negeri ini. Sajian berita dan informasi tentang perkembangan politik yang telah dan sedang terjadi serta estimasi yang akan terjadi di masa mendatang dapat kita nikmati di berbagai media (cetak dan elektronik). Tapi yang lebih menarik adalah munculnya iklan-iklan kampanye yang menonjolkan sosok/figur sesorang yang dianggap mampu dan layak untuk memimpin (baik daerah maupun nasional). Coba saja kita luangkan waktu untuk menikmati iklan-iklan di televisi, maka beberapa diantaranya pasti muncul iklan kampanye tersebut terutama pada saat prime time.

Politikus Kutu Loncat


Masa pemilihan umum di negeri ini sering menyajikan episode-episode yang sangat menarik bagi kita terutama yang terkait dengan tingkah polah para pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada pemilu tersebut baik secara pribadi maupun golongannya. Salah satu episode yang perlu kita simak kali ini adalah fenomema sebagian politikus di negeri ini yang berperilaku sebagai “kutu loncat”. Istilah ‘kutu loncat” tersebut muncul untuk menyebut para politikus yang berpindah dari partai satu ke partai lainnya atas inisiatifnya sendiri. Tentu saja kita sebagai penonton episode tersebut tidak tahu secara pasti tujuan yang paling hakiki dari para politikus “kutu loncat” tersebut sehingga bermigrasi ke partai lainnya.

Sabtu, 30 Agustus 2008

Bolehkah Akoe Mencalonkan Diri Sebagai Presiden?

saat akoe kecil, akoe pernah memiliki cita-cita menjadi seorang presiden
sebuah cita-cita yang barangkali diimpikan juga oleh jutaan anak kecil lainnya di negeri ini
presiden, merupakan sebuah kata yang mudah untuk diucapkan dan mewakili banyak impian untuk dijadikan cita-cita
presiden, setiap warga negara boleh menjabatnya sesuai acuan konstitusi
presiden, sebuah jabatan yang cukup membanggakan sehingga wajar jika diperebutkan banyak orang bukan hanya oleh anak-anak kecil

Jumat, 01 Agustus 2008

Kembalikan Tahta Kedaulatan Negeri-koe Kepada Rakyat


kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat
merupakan sebait sabda sang konstitusi

entah, sudah berapa masa tahta kedaulatan itu menghilang dari dekapan rakyat
tahta yang berukirkan zamrud khatulistiwa dan berlapiskan kemilaunya kemerdekaan
tahta yang seharusnya dapat menghantarkan negeri ini pada kejayaan
.......tapi tahta itu telah raib tertelan oleh syahwat kekuasaan dan birahi kerakusan para maling yang berkedok dewata

entah, sudah berapa purnama tahta kedaulatan itu terampas dari genggaman rakyat
tahta yang berpahatkan tetesan keringat dan darah rakyat demi melepas belenggu penindasan
tahta yang sudah semestinya bisa membebaskan rakyat dari belenggu kemelaratan
....... tapi tahta tersebut telah tercengkeram dan terselimuti oleh lendir janji-janji para psikopat yang berjubah brahmana

Selasa, 29 Juli 2008

Semoga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Masih Punya Nyali ……..


Keberanian KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) di negeri-koe akhir-akhir ini seakan membawa angin segar di saat rakyat di negeri ini merasa gerah dengan tingkah para koruptor yang semakin memuakkan .....

Keberhasilan KPK dalam mengungkap dan menangkap para koruptor di negeri ini adalah sebuah prestasi tersendiri mengingat kasus yang diungkap tersebut melibatkan para pelaku dari berbagi instansi dan sektor. Aksi penangkapan para koruptor oleh KPK di berbagai media massa baik cetak maupun elektronik merupakan sebuah tontonan yang cukup menghibur, mengingat pemandangan seperti itu jarang atau tidak pernah ditayangkan sebelumnya.

Selasa, 22 Juli 2008

Saat Ini, Negeri-koe Butuh Seorang Pemimpin Bukan Seorang Presiden


negeri-koe ini terlahir dari rahim sang ibu dalam kondisi beraneka ragam, dan tidak semua negri di dunia ini memilikinya.

keanekaragaman yang dapat membawa berkah tetapi dapat pula menimbulkan petaka
berkah, kalau semua potensi keanekaragaman tersebut dapat disatukan dan dimanfaatkan untuk membangun negeri demi kesejahteraan semua rakyat yang bernaung di dalamnya.

petaka, kalau kenekaragaman tersebut hanya memicu konflik yang pada pada akhirnya tercerai berai entah ke mana.

Sabtu, 12 Juli 2008

Musim Partai dan Partai Semusim di Negeri-koe


Negeri-koe memang terkenal dengan banyak musim baik itu yang terkait dengan cuaca, buah-buahan, sekolah ..... dan sekarang yang lagi semarak adalah banyaknya partai-partai yang bermunculan seperti jamur di musim hujan (meskipun sekarang di negeri-koe sedang mulai musim kemarau). Seperti halnya musim lainnya, musim partai di negeri-koe ini menjadi suatu fenomena yang sangat unik bagi negeri yang sedang dalam proses belajar berdemokrasi. Unik, karena jumlahnya yang banyak dan terkesan latah ..... apalagi dengan atribut / lambang serta nama partai yang begitu berwarna-warni sehingga susah sekali untuk menghitung jumlah nama partai-partai yang ada sekarang.

Kamis, 03 Juli 2008

Jelang Pemilu, di Negeri-koe Banyak Orang Peduli Rakyat

ada pemilu rakyat didekati ....
tidak ada pemilu rakyat dijauhi ....

Sepenggal kalimat diatas merupakan sebuah ungkapan yang barangkali lebih tepat untuk menggambarkan siklus fenomena yang terjadi di negeri-koe ini setiap periode lima tahunan yaitu pemilu. Kepedulian terhadap rakyat adalah “produk” yang paling sering dijual oleh para pihak-pihak yang memiliki kepentingan agar dapat memenangkan pesta lima tahunan tersebut. Sebuah kenyataan yang sebenarnya terkandung wanginya kemunafikan dari pihak-pihak tersebut, karena bagaimana akan memahami makna kepedulian terhadap rakyat kalau mereka tidak mau mengerti terhadap beban penderitaan rakyat yang selama ini dialaminya.

Senin, 30 Juni 2008

Demonstrasi Tanpa Anarkisme


Demonstrasi merupakan salah satu bentuk penyampaian aspirasi/pendapat terhadap suatu kebijakan/keputusan yang telah dikeluarkan oleh para pengambil keputusan di dalam suatu organisasi. Jika ditinjau dari sudut demokrasi, suatu demonstrasi merupakan bentuk kebebasan berpendapat mengeluarkan pendapat sebagai alat kontrol terhadap sebuah keputusan maupun kebijakan agar keputusan/kebijakan tersebut sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama. Pada lingkup negara, penyampaian aspirasi yang dimaksud terkait dengan keputusan/kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, sedangkan penyelenggaraan suatu demonstrasi itu sendiri di tiap-tiap negara terikat oleh aturan main yang dibuat oleh masing-masing negara dengan mengacu pada norma-norma sosial kemasyarakatan.

Senin, 23 Juni 2008

Negeri-koe adalah Negeri Penuh Misteri


Adalah sebuah misteri jika sampai saat ini, masih banyak rakyat negeri-koe ini masih merasakan lapar meskipun hidup di dalam “lumbung padi”.

Adalah sebuah misteri, jika masih ada rakyat yang harus mengantri minyak di tengah-tengah “ladang minyak”.

Adalah sebuah misteri, jika rakyat harus meninggalkan “negeri emas’, hanya untuk memperoleh “tembaga” di negeri lain.

Rabu, 18 Juni 2008

Benarkah Korupsi Sudah Menjadi Sebuah Industri Baru di Negeri Ini ?


Sungguh tergelitik hati ini setelah mendengar ungkapan “industri korupsi” dalam sebuah acara diskusi di sebuah media televisi yang mengupas tentang kondisi korupsi yang terjadi di negeri ini. Ungkapan tersebut tentu saja menyiratkan bahwa korupsi bukan lagi menjadi tradisi tetapi sudah dijadikan sebagai ajang bisnis yang profit oriented dan terorganisir secara profesional. Kalau memang benar seperti ini kondisinya, maka tidak dapat dipungkiri banyak “investor” yang tertarik untuk menanamkan investasinya di sektor industri korupsi ini.

Melalui pendekatan industri, maka ada 3 (tiga) kata kunci yang dapat digunakan dalam menilai kondisi korupsi di negeri ini, yaitu :