Jumat, 05 September 2008

Iklan Kampanye


Era informasi dan komunikasi yang begitu pesat saat ini rupanya telah merasuki kehidupan berpolitik di negeri ini. Sajian berita dan informasi tentang perkembangan politik yang telah dan sedang terjadi serta estimasi yang akan terjadi di masa mendatang dapat kita nikmati di berbagai media (cetak dan elektronik). Tapi yang lebih menarik adalah munculnya iklan-iklan kampanye yang menonjolkan sosok/figur sesorang yang dianggap mampu dan layak untuk memimpin (baik daerah maupun nasional). Coba saja kita luangkan waktu untuk menikmati iklan-iklan di televisi, maka beberapa diantaranya pasti muncul iklan kampanye tersebut terutama pada saat prime time.


Berbeda dengan iklan suatu produk, maka iklan kampanye tersebut lebih mengarah pada promosi figur seseorang serta program-program yang akan dijalankan jika figur tersebut terpilih sebagai pemimpin. Dalam mempromosikan figur, maka di dalam iklan tersebut akan menampilkan sosok the new hero yang dengan akhlaknya dapat membangun daerah tersebut. Sedangkan dalam mempromosikan program yang akan dijalankan dapat dikatakan semuanya memiliki tema yang sangat klise yaitu kesejahteraan rakyat. Sebaliknya seperti halnya iklan suatu produk, maka pesan yang ingin disampaikan sebenarnya hanya ingn membujuk para audiensi untuk memilih sosok yang ditawarkan tersebut pada saat dilakukan pemilihan.

Iklan merupakan salah satu media informasi dan komunikasi yang cukup ampuh untuk menarik minat dengan menanamkan suatu gambaran untuk menumbuhkan persepsi bagi seseorang tentang sesuatu. Dalam suatu usaha bisnis yang proft oriented, promosi melalui iklan memerlukan suatu biaya / cost yang relatif cukup besar dan termasuk dalam slah satu biaya produksi. Tentu saja dalam perhitungan laba rugi, biaya iklan tersebut harus dapat menghasilkan tingkat keuntungan seperti yang diharapkan.

Mengacu pada penjelasan sederhana seperti tersebut di atas, maka untuk memproduksi sebuah paket iklan kampanye tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit (kalau tidak mau dikatakan mahal). Dengan semakin maraknya iklan kampanye di berbagai media, maka kita dapat membayangkan berapa jumlah besar uang yang dikeluarkan hanya untuk iklan kampanye. Sebuah harga yang cukup mahal dibandingkan dengan kondisi rakyat di negeri ini yang sedang mengalami krisis. Bukankah anggaran yang hanya untuk menonjolkan salah satu sosok /figure tersebut dapat dialokasikan untuk kepentingan meningkatkan kesejahteraan rakyat negeri ini.

Fenomena iklan kampnye yang terjadi di negeri ini, barangkali merupakan suatu proses indusrialisasi politik dimana politik pada saat ini sudah menjadi lahan bisnis yang profit oriented dengan segala perhitungan untung dan ruginya. Proses tersebut merupakan suatu proses yang tidak dapat kita tolak karena imbas dari globalisasi di era informasi dan komunikasi saat ini. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah jika proses industrialisasi politik berjalan secara kebablasan, sehingga yang diperhitungkan hanya untung dan rugi dalam menjalankan industri tersebut, sedangkan tujuan dari politik tersebut akhirnya hanya mengabaikan kepentingan rakyat.

Secara tegas dapat dikatakan, bagaimana mungkin akan memikirkan kesejahteraan rakyat, jika yang dipikirkan terlebih dahulu adalah bagaimana cara mengembalikan modal yang telah dikeluarkan untuk berpolitik (salah satunya melalui iklan) dan kemudian baru memikirkan cara memperoleh keuntungan agar dapat membesarkan usaha industri politknya di masa datang.

Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. Politikus Kutu Loncat
  2. Bolehkah Akoe Mencalonkan Diri Sebagai Presiden?
  3. Kembalikan Tahta Kedaulatan Negeri-koe Kepada Rakyat
  4. Semoga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Masih Punya Nyali ....
  5. Saat Ini, Negeri-koe Butuh Seorang Pemimpin Bukan Seorang Presiden
  6. Musim Partai dan Partai Semusim di Negeri-koe
  7. Jelang Pemilu, di Negeri-koe Banyak Orang Peduli Rakyat
  8. Demonstrasi Tanpa Anarkisme
  9. My Country is Too Many Misteries
  10. Benarkah Korupsi Sudah Menjadi Sebuah Industri Baru di Negeri Ini ?
  11. Make Indonesia to Peaceful !!!
  12. lima sunyi ditanah bising
  13. ketika reformasi di negeri ini telah terhenti