Kamis, 24 April 2008

ketika reformasi di negeri ini telah terhenti

( ……………….. celoteh tragedi seorang anak negri)

bagi negerikoe, reformasi adalah sebuah titik
empat puluh menit tiga detik
krl jabotabek ; …….
sebagian penumpang barangkali masih apatis
atau bahkan tidak peduli akan reformasi
bagi mereka, mungkin
reformasi adalah kenyamanan tempat duduk
yang sepoi-sepoi ditiup angin,
kemudian timbul rasa kantuk dan lamunan
untuk bebas menggambarkan keinginan seorang bocah
yang terlelap sambil menetek lahap di pangkuan pertiwi;


bagi negrikoe, reformasi adalah sebuah titik
satu jam duabelas menit empat belas detik
pangkalan bus antar kota pasar ikan; ………..
calon-calon penumpang itu tetap mengerti
makna keamanan dalam perjalanannya, bukan makna reformasi
tiket bus dibelinya dengan tertib sesuai nomor tempat duduk
dan tanpa ada tawar menawar,
mereka tidak mengerti reformasi di negeri ini kenapa harus lewat
tawar menawar yang perlahan merampas rasa aman
dalam perjalanan mereka juga perjalanan negeri ini;

bagi negerikor, reformasi adalah sebuah titik
dua puluh tujuh menit lima puluh tiga detik
pemukiman dihamparan sungai sudut ibu kota, ……
orang-orang dengan leluasa melampiaskan
semua nafsunya, dari buang air besar
sampai syahwat jasmaniahnya, kemudian
beranak pinak dan terus berkembang biak
tanpa mengerti jalannya reformasi,
sepertinya dalam benak mereka,
reformasi sama halnya tumpukan tinja di pinggir kali
melegakan bagi yang melakukan hajat,
tapi membuat mual bagi orang disekitarnya

bagi negrikoe, reformasi adalah sebuah titik,
empat puluh satu menit dua belas detik,
stasiun kota, sudut pinggiran peron, …….
pengamen, pengemis, pedagang asongan
dan beragam manusia ada di sana,
untuk mereka reformasi hanyalah
seperti mengisi teka teki silang secara beramai-ramai
ada yang sok pintar menyelaraskan kolom mendatar dan menurun
bahkan ada yang ngawur asal-asalan
sambil terkekeh
kalau keadaannya begini, makin tidak jelas
siapa yang benar-benar pintar dan siapa yang pura-pura pintar
apa mau dikata itulah teka-teki silang
siapa saja boleh mengisinya, hanya untuk sekedar iseng

bagi negrikoe, reformasi adalah sebuah titik
satu jam tiga puluh dua menit enam belas detik
pelataran kampus berjaket almamater………..
ada mahasiswa berteriak reformasi total,
bahkan ada yang menangis merayakan tumbangnya sebuah rezim
tanpa sadar telah membangkitkan opera kleptokrasi
alias rezim maling yang tidak jelas peran utamanya,
reformasi bagimu adalah teori yang tidak punya nilai sks,
karena sudah banyak di negri ini
orang-orang yang mengaku sebagai pakar reformasi, yang ternyata bull shit !
kalau memang negri ini butuh reformasi
kenapa di kampus-kampus tidak ada yang namanya
fakultas reformasi beserta guru besarnya

bagi negrikoe, reformasi adalah sebuah titik
satu jam tujuh menit detik,
sebuah malam di sepanjang pantura
akoe mencoba menghitung ruas jari tangan
menyusuri alur gelinjang reformasi sebenarnya
tanpa hujatan,
tanpa cacian
tanpa makian……….. dan semuanya terhenti dalam sebuah titik
yang tak bertitik

bagi negrikoe, reformasi adalah kehendak rakyat
bukan sebuah titik,…… dan akan terus mendidih
sampai ada gelegak perubahan
sampai wajah negrikoe yang carut marut mengelupas dengan sendirinya
akankah, reformasi adalah sebuah revolusi !!! ……. bukan sebuah titik
dan, kehendak rakyat bisa menjadi revolusi !!!
bersatulah rakyat ……….. reformai adalah sebuah revolusi !!!!!
bersatulah para kaisar partai ……reformasi adalah sebuah revolusi !!!!
go to hell, para brutus partai …. reformasi adalah sebuah revolusi !!!!
bagi negrikoe, reformasi adalah revolusi bukan sebuah titik

bertahanlah ibu pertiwikoe, masih banyak anak-anak negri
yang sanggup mengobati luka disekujur raga dan jiwamu …….

pasar minggoe, akhir tahoen doea riboe doea
tujuh belas jam delapan menit empat puluh lima detik
democratos la no moise
akoe,

Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini  Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. lima sunyi ditanah bising