Selasa, 29 April 2008

Manusia, Interaksi dan Perkembangannya - 4


Meski manusia dikatakan sebagai mahluk yang mempunyai beberapa kelebihan dan keunggulan dibandingkan dengan mahluk lainnya, pada dasarnya manusia berada dalam terali keterbatasan yang justru muncul dari dirinya sendiri sebagai mahluk individu. Satu unit individu manusia itu sendiri tersusun dan terbentuk dari dua komunitas yang sangat berbeda penampakannya, yaitu secara fisik meliputi jasad ragawinya dan dapat dilihat secara visual, serta jiwa/psikologis yang penampakannya dapat dirasakan. Kedua faktor penyusun tersebut selalu berinteraksi untuk menentukan keputusan tindakan yang paling optimal pada saat manusia melakukan aktifitasnya di tengah-tengah masyarakat yang pada akhirnya akan bermuara pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan individu manusia.


Tingkat kebutuhan dan keinginan yang ada dalam pribadi manusia sebenarnya timbul dari kebutuhan dan keinginan jasmaniah dan psikologisnya sendiri yang kemudian akan muncul suatu keputusan bagaimana cara pemenuhan kebutuhan tersebut. Kondisi tersebut hanya dapat diketahui oleh masing-masing individu manusia dan dapat diinformasikan kepada manusia lainnya melalui komunikasi dan interaksi satu sama lain. Secara mendasar seorang manusia dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan dari fisik dan psikologisnya setelah mendapat tanda (signal) tertentu dari kedua faktor tersebut untuk segera dipenuhi.

Seseorang yang merasa lapar berarti telah mendapatkan tanda bahwa secara fisik dia membutuhkan makanan untuk menggantikan energi yang telah dipergunakannya. Begitu pula rasa haus merupakan tanda bahwa tubuh membutuhkan cairan. Tanda yang telah diberikan tersebut akan ditindaklanjuti dengan keputusan bagaimana cara untuk pemenuhan kebutuhan tesebut melalui aktifitas yang akan dilakukannya, sedangkan tanda yang muncul dari kebutuhan secara kejiwaan lebih mengarah pada ekspresi dan obsesi seseorang.

Adanya faktor kebutuhan dan keinginan itulah yang menjadikan faktor pembatas bagi seorang manusia dalam menjalani kelangsungan hidupnya, tapi kondisi tersebut dapat ditekan oleh manusia itu sendiri dengan penggunaan akal dan pikirannya serta interaksi yang dilakukan dengan sesamanya. Disadari atau tidak, sesungguhnya dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan teknologi dan interaksi yang dilakukan maka tingkat kebutuhan dan keinginan dari manusia semakin berkembang pula.

Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. Manusia, Interaksi dan Perkembangannya - 3
  2. Manusia, Interaksi dan Perkembangannya - 2
  3. Manusia. Interaksi dan Perkembangannya - 1
  4. Manajemen dengan Sentuhan Humaniora - 2
  5. Manajemen dengan Sentuhan Humaniora - 1